Banyak orang memulai bisnis karena ingin kaya, itu tidak salah.
Saya juga seperti itu.
Tapi kaya tidak ada batasnya, dan justru ini yang membuat saya gagal.
Saya memulai usaha karena merasa gaji saya sudah mentok.
Tidak ada yang salah dengan itu.
Tahun pertama bisnis saya mencapai 1 miliar, tapi bagi saya itu tidak cukup.
Saya ingin lebih lagi.
Akhirnya saya over hiring tanpa arah yang jelas.
Dan di tahun ketiga saya rugi 500 juta.
Ini adalah moment yang membuat saya harus melewati badai terberat dalam kehidupan dan bisnis saya.
Tapi masa inilah yang membuat saya mulai memikirkan kembali:
Mengapa saya berbisnis?
Lalu saya mencari lagi alasan sesungguhnya mengapa saya berbisnis.
Saya memetakan kehidupan saya dengan knowledge graph visualization.
Di situ saya mulai melihat sebuah pattern bagaimana dan apa saja kesalahan saya selama ini.
Dari situ saya mulai memperbaiki hubungan baik dengan diri sendiri.
Mulai mencoba menikmati setiap proses.
Saya ikut jadi customer service, sales, programmer, customer success dan finance.
Dan saya disupport oleh small team yang luar biasa:
- Nana bantu finance
- Jordy Frontend
- Dzaky Backend
- Rista Writer
- Rahmad WordPress Developer
Tapi yang membedakan sekarang adalah saya sangat berhati-hati mengeluarkan uang.
Karena saya tidak lagi bermimpi cepat sukses.
Saya mencari bagaimana saya bisa menikmati kehidupan setiap hari.
Tidak ada dirty works.
Semua founders harus hands-on.
Jika tidak ada team pun saya bisa mengerjakan semua sendiri.
Bukan karena saya tidak suka mereka, tapi karena waktu terbatas dan saya harus fokus.
Jadi buat founders yang mulai usaha:
Kenali dirimu sendiri terlebih dahulu.
Jika kamu tidak bisa QC service atau product mu sendiri, kamu akan gagal.
QC product dan improvement berawal dari keinginan untuk solve problem, bukan karena ingin menjadi kaya.
Meskipun lone wolf, apakah kamu akan terus fight untuk solve problem itu?
Jika jawabannya iya, maka kamu sudah di jalan yang benar.
Bisnis yang sustainable bukan tentang seberapa cepat kita kaya,
tapi tentang seberapa lama kita bisa bertahan sambil menikmati prosesnya.